Saat Didzalimi

  Engkau mungkin terlalu sensitif. Engkau mengira semua orang menghinamu. Engkau mengira semua orang mengejekmu. Engkau merasa semua orang mentertawakanmu. Engkau ...Lanjutin bacanya...

Aku

Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku A...Lanjutin bacanya...

Nila

Didorong oleh keluguan dan ketulusan, masyarakat biasanya menghargai para pahlawannya dengan cara yang berlebihan. Itu merupakan godaan berat bagi para pahlawan, di mana mereka se...Lanjutin bacanya...

Akhir Sejarah Cinta Kita

Suatu saat dalam sejarah cinta kitakita tidur saling memunggungitapi jiwa berpeluk-peluksenyum mendekap senyumSuatu saat dalam sejarah cinta kitaraga tak lagi saling membutuhkanha...Lanjutin bacanya...

Serial Cinta

Serial Kepahlawanan

  • Nila

    Didorong oleh keluguan dan ketulusan, masyarakat biasanya menghargai para pahlawannya dengan cara yang berlebihan. Itu merupakan godaan berat bagi para pahlawan, di mana mereka se...Lanjutin bacanya...

  • Bayangan Sang "Icon"
  • Pusat Keunggulan
  • Menanti Kematangan

Kisah - Kisah

JM Community

Kolom Sang Murabbi

Kolom Pak Cah

Un Der Dakwah

Sajak Rendra

  • Sajak Seorang Tua di Bawah Pohon

    Inilah sajakku, seorang tua yang berdiri di bawah pohon meranggas, dengan kedua tangan kugendong di belakang, dan rokok kretek yang padam di mulutku.Aku memandang zaman. Aku melih...Lanjutin bacanya...

  • Renungan Indah
  • Gerilya
  • Revolusi

Pasang Surut Sejarah


Kesadaran akan efek ruang dan waktu membawa kita pada cara pandang berbeda tentang interaksi manusia dan teks dalam sejarah manusia. Peristiwa sejarah adalah hasil dari interaksi antara manusia, ruang dan waktu. Jika kita memasukkan teks ke dalam struktur dimana manusia bertindak dalam konteks ruang dan waktunya sesuai dengan alur hidup yang tertera dalam teks.

Yang lahir dari interaksi antara manusia, teks, ruang dan waktu kita sebut peristiwa sejarah berbasis teks. Karena itu, banyak pemikir dan filosof sejarah muslim saat ini berusaha membaca bentangan fenomena sejarah Islam dengan merujuk pada makna itu. Mereka mengatakan, tidak semua peristiwa sejarah dalam dunia muslim itu bisa disebut sebagai sejarah Islam. Sejarah Islam per definisi adalah catatan peristiwa kehidupan yang dilakukan oleh manusia muslim yang dibimbing sepenuhnya oleh teks. Misalnya sejarah kehidupan era Nabi Muhammad SAW dan para Khulafa Rasyidin. Peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi tanpa bimbingan teks tidak bisa dicatat sebagai sejarah Islam. Sebab itu merupakan penyimpangan dari teks. Atas dasar itu mereka menuntut adanya penulisan ulang atas sejarah Islam agar dibingkai dalam pemaknaan yang benar.

Yang terjadi sebenarnya adalah fenomena rotasi peradaban dalam sejarah manusia secara keseluruhan. Ada pasang surut dalam sejarah setiap peradaban. Itu merupakan sunatullah yang menjadi hukum sejarah yang pasti. Kaum muslimin bukanlah pengecualian dalam hukum sejarah ini. Peradaban Islam mengalami pasang surut seperti semua peradaban lain. Teks ini memberikan penjelasan terhadap fenomena pasang surut itu. Bahwa ada korelasi yang kuat antara komitmen terhadap teks dan fenomena pasang surut peradaban kita. Saat di mana kita di puncak adalah saat di mana kita berkomitmen penuh pada teks. Begitu juga sebaliknya.

Jadi masalahnya memang terletak pada definisi peristiwa Islam dalam sejarah dunia muslim. Sebab hukum sejarah berlaku absolut pada semua manusia. Persoalan kita dalam sejarah adalah konsistensi menjalani teks dan konteks ruang dan waktu. Sebab konsistensi itulah yang menentukan pasang surut peradaban kita dalam sejarah.

Kesadaran terhadap efek ruang dan waktu -dengan begitu- seharusnya memunculkan kesadaran akan makna konsistensi terhadap teks. Konsistensi ini adalah jaring pengaman dari kemungkinan kita mengalami surut setelah pasang dalam sejarah. Perjuangan kita terletak di situ: pada upaya untuk konsisten sepanjang waktu seluas ruang.


Rachmat Naimulloh

Ingin artikel seperti diatas langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.




0 komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda disini