Kekuatan
Banyaknya tugas yang diemban pandu qur’ani lebih banyak dari waktu yang dimiliki, serta beratnya beban, rintangan dan tantangan tidak hanya memerlukan kecerdasan namun juga kekuatan dan ketahanan fisik yang tinggi. Mungkin disinilah letak rahasia mengapa Allah lebih mencintai mukmin yang kuat daripada yang lemah. Allah menilai seseorang berdasarkan amal perbuatannya. Seorang mukmin yang kuat akan sanggup melakukan amal yang lebih banyak dibanding mukmin yang lemah. Rasulullah bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada keduanya terdapat kebaikan.”
Tidak heran jika pemimpin yang dipilihkan Allah untuk memimpin Bani Israil melawan kezaliman adalah orang yang memiliki keluasan ilmu sekaligus kekuatan fisik yang lebih baik daripada yang lainnya.Allah berfirman:
“Dan Nabi mereka berkata; sesungguhnya Allah telah mengutus Thalut menjadi raja kalian.Mereka berkata bagaimana mungkin ia menjadi raja kami sementara kami lebih berhak menjadi raja dibanding ia, dan ia tidak tidak memiliki harta yang banyak.Ia (Nabi mereka) berkata; sesunguhnya Allah telah memilihnya (Thalut) diantara kalian dan memberinya kelebihan dalam ilmu dan fisik.” (Q.S Al-Baqarah, 2:247)
Keterampilan
Tidak diragukan lagi bahwa keterampilan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas dan persoalan yang dihadapi. Keterampilan sangat menentukan efisiensi dan efektifitas kerja, dua hal yang mendasari amal yang berkualitas. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam memerintahkan untuk membina keterampilan sejak dini. Beliau bersabda:
”Ajarilah anak-anak kalian memanah dan berenang.”
Demikian juga Umar bin Khattab berkata:
”ajarilah anak-anak kalian menaiki kuda dengan sekali lompatan.” Kecerdasan dan kekuatan seseorang yang dipadukan dalam latihan yang memadai menghasilkan keterampilan yang baik.Keberanian
Kecerdasan, kekuatan, dan keterampilan akan menjadi sia-sia dihadapan tugas dan persoalan tanpa keberanian bertindak dan menanggung resiko. Keberanian adalah salah satu indikasi frekwensi iman seseorang. Rasulullah bersabda:”Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemunkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak sanggup maka dengan lisannya. Jika tidak sanggup lagi maka dengan hatinya, dan itulah iman yang paling lemah.” Hanya diatas iman dapat terukir amal saleh yang menghindarkan dari berbagai kerugian.
Pandu Keadilan hanyalah bahagian dari Pandu Qur’ani. Siapakah yang termasuk Pandu Keadilan? Yaitu semua kader Partai Keadilan Sejahtera. Agar memenuhi karakter pandu Qurani semua anggota pria Pandu Keadilan berkewajiban mengikuti mukhayyam kepanduan yang diselenggarakan Departemen Kepanduan dan turunannya di daerah minimal sekali setahun.
Kita berharap melalui mukhayyam terbangun dan terasah kecerdasan, kekuatan, keterampilan, dan keberanian serta buah dari keempatnya berupa keikhlasan, kepahaman, amal, jihad, tha’ah, tadlhiyah, tsiqah, tsabat, tajarrud, dan ukhuwwah yang membawa kepada kejayaan Islam, ampunan dan rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kita berlindung kepada Allah dari segala hal yang meruntuhkan karakter Pandu Qur’ani: ”Ya Allah kami berlindung kepadamu dari berbuat syirik kepadamu secara sadar, dan kami memohohon ampunanmu terhadap (perbuatan syirik) yang tidak kami sadari.Ya Allah kami berlindung kepadamu dari kegundahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kepengecutan dan kekikiran, dan dari lilitan utang dan penindasan orang-orang yang kuat.”
Selain mukhayyam wajib ada LPK (Latsar Pandu Keadilan) untuk berkiprah dalam regu-regu Pandu yang berada di bawah payung besar BRIGADE 2009, baik regu Pandu Reguler, RSP (Regu Siaga Pemilu), KORSAD (Korps Satuan Tugas Keadilan), maupun SANTIKA (Barisan Putri Keadilan). Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahilhamdu!!!
Sumber : Pandu Keadilan
0 komentar