Para ulama tafsir telah sepakat bahwa contoh dari kelompok al-maghdubi 'alaihim (yang dibenci dan dimurkai Allah SWT) sebagaimana terdapat dalam QS Al-Fatihah ayat 7 adalah kelompok Yahudi/Israel. Hal ini disebabkan oleh perilaku mereka yang mengundang kemurkaan dan laknat-Nya.
Pertama, kaum Yahudi terbiasa dengan mempermainkan ayat-ayat Allah SWT serta mengubah yang halal menjadi haram atau sebaliknya sesuai dengan selera dan keinginannya (QS An-Nisa: 46). Kedua, mereka terbiasa membunuh para nabi Allah yang mulia hanya karena ajarannya tidak sesuai dengan tradisi dan kebiasaan hidupnya (QS Ali Imran: 112).
Tercatat dalam sejarah, nabi yang dibunuh oleh kaum Yahudi antara lain adalah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Bahkan, mereka pun mengejar-ngejar Nabi Isa untuk dibunuh meskipun kemudian Nabi Isa diselamatkan dan diangkat oleh Allah SWT ke langit. Yang dibunuh adalah orang yang diserupakan Allah SWT seperti Nabi Isa. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak pula disalib oleh mereka (QS An-Nisa: 157-158).
Ketiga, kaum Yahudi juga sering membunuh orang-orang atau para dai yang menyuruh manusia lain untuk berbuat keadilan dan kebajikan. Pembunuhan ini hanya karena mereka dengki dan hasad. Allah SWT berfirman dalam QS Ali Imran: 21-22.
"Sesungguhnya, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong."
Kebrutalan mereka terhadap penumpang kapal Mavi Marmara yang bertujuan untuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan terhadap masyarakat Gaza adalah salah satu bentuk dari pengulangan kebiadaban dan kebrutalan mereka terhadap orang-orang yang bermaksud memberikan kebaikan kepada sesamanya. Yahudi dan Israel adalah tetap Yahudi dan Israel kapan dan di mana pun.
Masih banyak perilaku buruk kaum Yahudi lainnya, seperti kezaliman kepada sesamanya, menghalangi manusia dari jalan Allah SWT, terbiasa melakukan kegiatan riba yang eksploitatif dalam sistem ekonominya, dan memakan harta orang lain secara batal atau tidak benar, seperti suap-menyuap (risywah).
Tugas kita sekarang adalah mengutuk dan bertindak tegas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Yahudi, baik di Palestina maupun di tempat lain, serta menjauhkan diri dari perilaku-perilaku buruk yang menjadi tradisi dan kebiasaan mereka. Sebab, Yahudi itu bisa berbentuk kelompok orang dan bisa juga berbentuk perilaku buruk. Wallahu A'lam.
Sumber : Republika
0 komentar